Minggu, 18 November 2012

GAYA ATAU METODE MENGAJAR PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI


GAYA ATAU METODE MENGAJAR PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
A. Metode Komando (Comand Style)
Gaya komando atau gaya perintah ini, semua keputusan diambil oleh guru.
1. Sasaran Metode
• Bagian ini akan merinci peranan guru, peranan siswa, dan hasil yang akan dicapai karena menggunakan gaya yang diuraikan.
• Dengan menggunakan gaya komando, maka sasaran yang akan di capai akan melibatkan siswa yang akan mengikuti petunjuk-petunjuk guru, dengan sasara-sasaran tertentu.
2. Menyusun Pelajaran Metode Metode Komando
• Semua keputusan pra pertemuan (pokok bahasan, tugas-tugas, organisasi, dan lain-lain) dibuat oleh guru.
• Semua keputusan selama pertemuan berlangsung dibuat oleh guru.
• Keputusan pasca pertemuan :
• Umpan balik kepada siswa
• Sasarannya : harus memberi banyak waktu untuk pelaksanaan tugas.
3. Implikasi Penggunaan Gaya Komando
• Standar penampilan sudah mantap dan pada umumnya satu model untuk satu tugas.
• Pokok bahasan dipelajari secara meniru dan mengingat melalui penampilan.
• Pokok bahasan dipilah-pilah menjadi bagian-bagian yang dapat ditiru.
• Tidak ada perbedaan individual: diharapkan menirukan model.
4. Unsur-Unsur Khas Dalam Pelajaran Dengan Menggunakan Metode Komando
• Semua keputusan dibuat oleh guru.
• Menuruti petunjuk dan melaksanaan tugas adalah kegiatan utama siswa.
• Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi.
• Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi.
• Mengembangkan perilaku berdisiplin, karena harus menaati prosedur yang telah ditetapkan.
5. Saluran-Saluran Pengembangan
• Menurut mosston, selama masa pembelajaran, setiap orang mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan fisik, sosial, emosional dan kognitifnya.
• Mosston berbicara tentang 4 saluran perkembangan :
• Salran fisik : meningkat dengan pesat selama menggunakan gaya komando.
• Saluran sosial : terbatas
• Saluran emosional : terbatas
• Salura kognitif : terbatas
B. Metode Latihan (Practice Style)
Dalam gaya latihan ini ada beberapa keputusan selama pertemuan berlangsung yang dipindahkan dari guru ke siswa sehingga memberi peranan dan perangkat tanggung jawab baru kepada siswa.
1. Sasaran Metode Latihan
Sasaran metode latihan berbeda dari sasaran metode komando, dalam hubungannya dengan perilaku guru dan peranan siswa. Sasara yang berhubungan dengan dengan tugas-tugas penampilan siswa.
2. Peranan Guru dan Siswa
• Siswa membuat keputusan selama pertemuan berlangsung.
• Peranan guru sedikit berubah dari metode komando menjadi gaya latihan.
3. Implikasi
• Satu-satunya keputusan siswa dalam metode komando adalah untuk bergerak sesuai petunjuk.
• Sekarang disediakan waktu bagi siswa untuk mengatur kapan memulai, kpan berhenti, waktu sela antara tugas-tugas.
• Siklus kegiatannya adalah :
- Penyampaian tugas oleh guru
- Pelaksanaan tugas oleh siswa
- Pengamatan dan penilaian oleh guru
4. Peranan baru siswa, keputusan-keputusan dan peranan guru harus di jelaskan dikelas.
C. Metode Resiprokal (Reciprocal Style)
Dalam metode resiprokal, tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari guru ke teman sebaya. Pergeseran peranan ini memungkinkan :
1. Peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan
2. Umpan balik secara langsung.
Sasaran Metode Resiprokal
Sasaran gaya resiprokal ini berhubungan dengan tugas dan peranan siswa.
a) Tugas (pokok bahasan)
1. Memberi kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang pengamat.
2. Siswa menerima umpan balik langsung.
3. Sebagai pengamat, siswa memperoleh pengetahuan mengenai penampilan tugas.
b) Peranan Siswa
1. Memberi dan menerima umpan balik.
2. Mengamati penampilan teman, membandingkan dan memperatentangkan dengan kriteria yang ada, menyampaikan hasilnya kepada pelaku.
3. Menumbuhkan kesabaran dan toleransi terhadap teman.
4. Memberikan umpan balik.
D. Metode Periksa Diri (Self Check Style)
Metode periksa diri lebih banyak keputusan yang digeser ke siswa. Kepada siswa sekarang diberikan keputusan sesudah pertemuan untuk menilai penampilannya. Dengan metode ini memungkinkan siswa menjadi lebih mandiri dalam melaksanakan tugasnya.
1. Peranan Siswa
a) Menilai penampilannya sendiri.
b) Menetapkan kriteria untuk memperbaiki penampilannya sendiri.
c) Belajar bersikap obyektif terhadap penampilannya.
d) Belajar menerima keterbatasannya.
e) Membuat keputusan baru dalam bagian pelajaran selama dan sesudah pertemuan.
2. Implikasi Metode Periksa Diri
a) Guru mendorong kemandirian siswa.
b) Guru mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan memantau sendiri.
c) Guru mempercayai siswa.
d) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada proses periksa sendiri dan pelaksanaan tugas.
e) Siswa belajar sendiri.
f) Siswa mengenali keterbatasannya, keberhasilannya dan kegagalannya sendiri.
g) Siswa memakai umpan balik dari hasil periksa sendiri untuk mengusahakan perbaikan.
E. Metode Inklusi (Inclusion Style)
Metode mengajar inklusi memperkenalkan beberapa tingkat tugas, metode inklusi memberikan tugas yang berbeda-beda tingkatannya. Dalam metode ini siswa didorong untuk menentukan tingkat penampilannya.
Contoh dari metode inklusi dapat dilihat dari penggunaan tali untuk melompat. Jika tali dipentangkan setinggi 1 meter dari tanah, dan setiap siswa diminta untuk melompatinya, semua siswa akan berhasil. Akan tetapi keberhasilan tidak diperoleh semua siswa dengan tingkat kesulitan yang sama. Sebagian siswa akan melompatinya dengan mudah, sedangkan sebagian lagi harus mengerahkan kemampuannya untuk melompati tali. Jika ketinggian tali dinaikkan, kesulitan dalam tugas akan meningkat dan akhirnya akan menyebabkan makis sedikit jumlah siswa yang akan berhasil melompatinya. Ini berarti kita memberikan standar bagi setiap siswa dan banyak siswa yang akan dikeluarkan dengan menaikkan tingkat kesulitan dalam tugas.
Sekarang, jika tali direntangkan miring dan para siswa diperintahkan untuk melompat, para siswa akan menyebar sepanjang tali pada berbagai ketinggian. Hal ini akan memungkinkan untuk melibatkan para siswa dengan berbagai tingkat kemampuannya.. ini juga akan memungkinkan para siswa untuk memilih dimana dia akan memulai tugasnya.
1. Tujuan Metode Inklusi
• Melibatkan semua siswa.
• Penyesuaian terhadap perbedaan individu.
• Memberi kesempatan untuk memulai pada tingkat kemampuan sendiri.
• Memberi kesempatan untuk memulai bekerja dengan tugas-tugas yang ringan keberat, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
• Belajar melihat hubungan antara kemampuan merasa dan tugas apa yang dapat dilakukan oleh siswa
• Individualisasi dimungkinkan, karena memilih diantara alternative tingkat tugas yang telah disediakan.
2. Pelaksanaan Metode Inklusi
• Menjelaskan metode ini kepada siswa. Satu demonstrasi dengan menggunakan tali yang miring akan memberikan ilustrasi yang sagat bagus.
• Siswa disuruh memulai
• Amati dan memberi waktu bagi siswa untuk melakukan metode ini
• Memberi umpan balik kepada siswa tentang peranan siswa dalam pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan memilih tugas-tugas :
- Tanyakan bagaimana mereka memilih tugas-tugas
- Fokuskan perhatian-pada penggunaan umpan balik yang netral, agar siswa mengambil keputusan mengenai taraf tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
- Amati kesalahan-kesalahan dalam penampilan siswa dan kriteria yang menyangkut penampilan dalam tugasnya.
3. Implikasi metode inklusi
• Salah satu keuntungan yang sangat penting dari metode ini adalah memperhatikan perbedaan individu dan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan untuk maju dan berhasil
• Memungkinkan siswa untuk melihat ketidak sesuaian antara aspirasi atau pengetahuan mereka dengan kenyataan. Mereka akan belajar untuk mengurangi kesenjangan antara kedua hal ini.
• Fokus perhatian ditujukan kepada individu dan apa yang dia dapat lakukan dari pada membandingkannya dengan orang lain.
• siswa mengembangkan konsep mereka sendiri yang berkaitan dengan penampilan fisik.
4. Memilih Dan Merancang Pokok Bahasan
• Konsep tentang tingkat kesulitan. Tugas-tugas yang dipilih harus dimulai dari yang sederhana ke yanglebih unik, dengan tiap tugas mempunyai tingkat kesulitan yang ditambahkan.
• Jika kita menggunakan menembak dalam bola basket sebagai contoh dari beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan adalah :
- Rentangan jarak dari minimum ke maksimum
- Tingginya basket
- Ukuran lingkaran dan ukuran bola
- Sudut tembakan, dll.
• Kisi-kisi faktor berikut dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis tugas-tugas menentukan tingkat kesulitan.
F. Metode Penemuan Terpimpin (Konvergen Style)
Metode inklusi (cakupan) merupakan gaya yang terakhir dari kelompok metode yang memusatkan perhatian pada pengembangan ketrampilan fisik siswa. Saluaran – saluaran perkembangan atau jenis – jenis sasaran yang mendapat tekanan dalam komando sampai dengan metode inklusi adalah fisik, social, dan emosional. Metode-metode selanjutnya, yang akan dibahas adalah metode penemuan terpimpin (Konvergen) dan metode divergen (berlainan), yang penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif.
Metode ini guru harus menyusun serangkaian pertanyaan – pertanyaan yang menuntut adanya serangkaian jawaban – jawaban yang telah ditentukan sebelumnya. Pertanyaan – pertanyaan yang dibuat hanya ada satu jawaban yang dianggap benar. Dan jawaban – jawaban itu harus mengarah kepada penemuan konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau gagasan.
1. Sasaran
Sasaran metode ini adalah :
• Melibatkan siswa dalam proses penemuan yang konvergen.
• Mengembangakan hubungan yang serasi dan tepat antara jawaban siswa dengan pertanyaan yang diajuakan oleh guru.
• Mengembangkan ketrampilan untuk menemukan jawaban yang berurut, yang akan menuju pada penemuan konsep.
• Mengembankan kesabaran guru dan siswa, karena sifat sabar sangat diperluakan dalam proses penemuan.
2. Penerapan Metode Penemuan Terpimpin
• Dalam menyusun pertanyaan bagi siswa, guru harus mengenali prinsip, gagasan, atau konsep yang akan ditemukan. Selanjutnya baru menyusun pertanyaan – pertanyaan yang akan membawa siswa kerangkaian tanggapan yang akan menuju pada gagasan tersebu. Untuk itu perlu dimulai dari jawaban akhir, terus mundur sampai pada pertanyaanya.
• Dalam situasi mengajar yang sesungguhnya, guru harus mengikuti prosedur berikut:
- Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan susunan.
- Beri waktu untuk jawaban dari siswa.
- Beriak umpan balik (netral atau menilai) yang membenarkan jawaban yang benar atau mengarahkannya kembali.
- Ajukan pertanyaan berikutnya.
- Jangan berikan jawaban.
- Bersikap sabar dan menerima.
• Merencanakan:
- Mengenali pokok bahasan yang khusus.
- Menentukan urutan langkah – langkah (pertanyaan dan petunjuk) menuju ke hasil akhir:
o Setiap langkah didasarkan atas jawaban sebelumnya.
o Perlu mengharapakan kemungkinan jawaban yang akan diberikan oleh siswa, dan mengarahkan kembali jawaban yang tidak tepat.
• Yang harus dilakuan dengan jawaban yang tidak benar:
- Ulangi pertanyaan/petunjuk. Kalau masih salah, ajukan pertanyaan lain yang menguatkan/menjabarkannya.
- Beri siswa waktu untuk memikirkan jawabanya.
3. Implikasi Metode Penemuan Terpimpin
• Metode ini menuntut guru untuk menyediakan waktunya untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang memaksa siswa untuk berpikir.
• Tanggung jawab untuk menemuakn merupakan kegiatan utama siswa
• Siswa memerluakan waktu untuk menyesuaikan diri dengan tanggung jawab ini.
4. Pokok Bahasan
• Jenis jenis informasi yang perlu ditemuan adalah: konsep, prinsip, kaidah, hubungan, bagaimana, mengapa, dan batasan-batasan.
• Topik tidak boleh diketahui oleh siswa sebelumnya, kalau tidak, maka siswa tidak akan memperoleh penemuan.
• Episode-episode metode ini dapat diguanakan untuk metode yang lain. Dapat juga digunakan pada waktu memberi umpan balik kepada masing-masing siswa.
• Yang paling baik adalah episode yang paling pendek
• Ada baiknya menysun pertanyaan-pertanyaan tersebut sedemikian rupa, sehingga siswa harus mengerjakan jawaban secara fisik. Denga demikian siswa dapat menggunakan gerakan sebai media penemuan.
G. METODE DIVERGEN (Divergen Style)
Metode mengajar divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah. Dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di dalam pokok bahasan. Metode ini memungkinkan jawaban-jawaban yang beraneka ragam atau divergen atau jawaban-jawaban pilihan. Ini berbeda dengan metode penemuan terpimpin, yang pertanyaan-pertanyaannya hanya disusun untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang konvergen.
Metode ini disusun sedemikian rupa sehingga suatu masalah, pertanyaan atau situasi yang diharapkan kepada siswa akan memerlukan pemecahan. Rangsangan-rangsangan yang diberikan akan membimbing siswa untuk mencari pemacahan atau jawaban secara individual.
1. Sasaran Metode Divergen
• Mendorong siswa untuk menemukan pemecahan ganda melalui pertimbangan-pertimbangan kognitif.
• Mengembangkan “wawasan” ke dalam struktur kegiatan dan menemukan variasi.
• Memungkinkan siswa untuk bebas dari guru dan melampaui jawaban-jawaban yang diharapkan.
• Mengembangkan kemampuan untuk memerikasa dan menganalisis pemecahan-pemecahannya.
2. Penerapan Metode Divergen
• Mula-mula mungkin perlu meyakinkan siswa, bahwa gagasan dan pemecahan mereka akan diterima. Seringkali siswa sudah terbiasa dengan mereka diberitahu tentang apa yang akan mereka lakukan, dan tidak diperkenakan untuk menemukan jawaban-jawaban yang benar.
• Pada waktu siswa bekerja mencari pemecahan, guru harus mengawasi dan menunggu untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menyusun jawaban-jawaban mereka:
- Umpan balik harus dapat membimbing siswa kepada masalah untuk menemukan jawwaban yang tepat.
- Guru harus menahan diri untuk tidak memilih jawaban-jawaban tertentu sebagai contoh. Sebab itu akan mendorong penjiplakan dan bukan pemecahan masalah secara individual.
3. Mendesai Pokok Bahasan
• Pilihan:
- Masalah tunggal & Masalah ganda
• Masalah harus menyatakan garis petunjukatau parameter untuk pemecahannya, misalnya: Didalam kelas, gerakan pengembangan siswa dapat diminta untuk menyusun cara-cara bergerak dari satu ujung ke ujung yang lain, dengan menggunakan tiga posisi tubuh yang berbeda, atau didalam kelas kesegaran jasmani: menyusunh suatu latihan pemanasan yang rutin, yang meliputi: pemanasan umum, peregangan otot besar, kegiatan untuk ketahanan otot pada lingkaran bahu, lengan atas, perut, pantat, paha dan betis.
• lamanya kegiatan rutin ini sekitar 10 menit.
• Masalah-masalah yang dipilih harusnya memungkinkan adanya pemecahan pilihan. Penggunaan keterampilan khusus tidak tepat, yaitu seperti cara baru dalam melempar cakram, servis baru dalam tenis. Kegiatan-kegiatan ini mempunyai aturan dan parameter tertentu untuk penampilannya.
• Siswa harus cukup akrab dengan pokok bahasan.
H. Gaya Program Individual
Dalam gaya program individual ini, program pembelajaran didesain oleh siswa. Program disusun oleh siswa dan didasarkan atas pengalaman dengan gaya-gaya lainnya. Kemudian siswa mengidentifikasi criteria pencapaian hasil belajar.
I. Gaya Yang Diprakarsai Siswa
Dalam gaya yang diprakarsai siswa, siswa membuat keputusan dalam pra pertemuan dan secara teratur mengecek dengan guru.
J. Gaya Mengajar Sendiri
Dalam gaya mengajar sendiri, keputusan diambil oleh siswa.
K. Gaya Modifikasi (Modification Style)
Modifikasi merupakan salah satu gaya pembelajaran yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya.
Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya.
Pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tujuan, karakteristik, materi, kondisi lingkungan, dan evaluasi, keadaan sarana, prasarana dan media pengajaran pendidikan jasmani yang dimiliki oleh sekolah akan mewarnai kegiatan pembelajaran itu sendiri.
Misalnya dalam permasalahan minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, seorang guru pendidikan jasmani dituntut untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada.
L. Metode Bermain
Dalam metode bermain, pembelajaran pendidikan jasmani diciptakan suasana yang menyenanakan. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang diberikan yakni bergerak melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira. Kata kunci metode ini adalah adalah “Bermain – bergerak – ceria”.
Implikasi Metode Bermain yakni:
1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
M. Metode Eksplorasi (Exploration Style)
Dalam metode eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dari beraneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.
N. Metode Elaborasi (Elaboration Style)
Dalam metode elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik belajar melalui tugas-tugas tertentu;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil belajar individual maupun
kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan turnamen;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
O. Metode Konfirmasi (Confirmation Style)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalammencapai kompetensi dasar:
5) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan tekhnik yang benar;
6) membantu menyelesaikan masalah yang dialami peserta didik;
7) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
8) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
9) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Dalam kegiatan penutup, guru:
a)bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran;
b) melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Minggu, 04 November 2012

Teknik Renang Gaya Dada

Renang gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi badan/dada menghadap ke permukaan air, kedua kaki menendang ke arah luar sedangkan kedua tangan dibuka melebar ke samping sepeti gerakan membelah air agar badan lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak waktu berenang sehingga gerakan gaya dada sering juga disebut gaya katak. Renang gaya dada dibandingkan dengan gaya lainnya merupakan gaya yang paling lambat daya lajunya.
Teknik dasar renang gaya dada:
 1. latihan gerakan meluncur Meluncur merupakan teknik awal yang harus dikuasai perenang, latihan meluncur sangat penting untuk menghilangkan rasa takut dalam air, menyesuaikan suhu tubuh, dan menghilangkan resiko cedera.
- Berdiri dipinggir kolam, salah satu kaki menempel pada dinding kolam
- Badan dibungkukan de depan sejajar dengan permukaan air dan kedua lengan diluruskan mengapit telinga. - Tolakan kaki yang menempel di dnding kuat-kuat, badan akan meluncur ke depan
- Kedua kaki dan kedua lengan lurus ke depan
- Tubuh lurus dan jaga keseimbangan, posisi badan di atas permukaan air (stream line)
 
 Latihan Gerakan kaki: Pelaksanaan:
- Sikap badan telungkup
- Kedua Tangan berpegangan pada dinding
- Kepala berada di permukaan air dan kedua kaki diluruskan
- Kedua kaki ditarik ke samping dan kedua kaki diluruskan
- Kemudian kedua kaki diluruskan sambil membuat lecutan pada saat ditutupkan
- Pergelangan kaki tetap relax

Narkotika


NARKOTIKA
(Menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 1997, TENTANG NARKOTIKA)



  1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
  2. Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan, mengolah, membuat, menghasilkan, mengemas dan / atau mengubah bentuk narkotik termasuk mengekstraksi, mengkonversi atau merakit narkotia untuk memproduksi obat.
  3. Impor adalah kegiatan memasukkan narkotika ke dalam Daerah Pabean. 
  4. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan narkotika dari Daerah Pabean.
  5. Peredaran gelap narkotika adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak dan melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana narkotika.
  6. Surat persetujuan Impor adalah surat persetujuan Menteri Kesehatan untuk mengimpor narkotika. 
  7. Surat persetujuan Ekspor adalah surat persetujuan Menteri Kesehatan untuk mengimpor narkotika.
  8. Pengangkutan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan memindahkan narkotika dari satu tempat ketempat lain, dengan cara moda atau sarana angkutan apapun.
  9. Pedagang besar farmasi adalah perusahan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan penyaluran sediaan farmasi termasuk narkotika dan alat kesehatan.
  10. Pabrik obat adalah perusahan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat dan bahan obat termasuk narkotika.
  11. Transito narkotika adalah pengangkutan narkotika dari suatu negara ke negara lain dengan melalui dan singgah di Wilayah Negara Republik Indonesia yang terdapat Kantor Pabean dengan atau berganti sarana angkutan.
  12. Pecandu adalah orang yang menggunakan / menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun psikis.
  13. Ketergantungan narkotika adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus, toleransi dan gejala putus narkotika apabila penggunaan dihentikan.
  14. Penyalahgunaan adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter. 
  15. Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika.
  16. Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.
  17. Permufakatan jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih dengan maksud bersepakat untuk melakukan tindak pidana narkotika.
  18. Penyadapan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan penyelidikan dan / atau penyidikan yang dilakukan dilakukan Oleh Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia dengan cara melakukan penyadapan pembicaraan melalui telepon dan atau alat komunikasi elektronika lainnya.
  19. Korporasi adalah kumpulan teroganisasi dari orang dan / atau kekayaan baik merupakan badan hukum maupun bukan.

Aktivitas Ritmik

Pelajaran 4 Gerak Ritmik
A. Pola Jalan, Lari, dan Lompat dalam Gerak Ritmik
B. Rangkaian Gerak Ritmik Sederhana dengan 
Menggunakan Gerak Jalan dan Lompat
C. Rangkaian Gerak Ritmik Sederhana Beregu
Rangkuman
Pelatihan 4

Senam Lantai


PENGERTIAN SENAM DAN JENIS-JENIS SENAM LANTAI


         Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantaisenam hamilsenam aerobiksenam pramukaSenam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, sepertiSKJ dan senam pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasan keterampilan teknik suatu cabang olah raga. Pengertian senam begitu luas cakupannya yang meliputi berbagai karakteristik geraknya.

 
Rol depan
Guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk,punggung,pinggang,dan panggul bagian belakang). Latian guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.
 Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
     lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha bangun.
 
Rol Belakang
Guling ke belakang adalah menggulingka badan ke belakang ,dimana posisi badan tetap harus membulat,yaitu kaki dilipat,lutut tetap melekat di dada,kepala ditundukan sampai dagu melekat di dada.
Cara melakukan guling ke belakang :
a.       Sikap permulaan dalam posisi jongkok,kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b.      Kepala ditundukan kemudian kaki menolak ke belakang
c.       Pada saat panggul mengenai matras,kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak
d.      Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala,dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat  dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras,ke sikap jongkok
Lompat Harimah
a)      Sikap awal:
·         berdiri tegak kemudian mengambil sikap siap berlari dengan kecepatan tertentu.
·          jarak pengambilan awalan bisa bervariasi beberapa langkah atau banyak langkah tergantung ketinggian penanda yang ada.
b)      Rangkaian loncat harimau dan berguling ke depan:
·         Mengambil posisi berdiri tegak kemudian berlari cepat.
·         Setelah mendekati penanda segera melakukan tolakan dengan menumpu pada kedua kaki.
·         Badan terangkat keatas atau meloncat melewati penanda yang ada, setelah melewati penanda tangan bersiap-siap untuk menumpu pada matras diikuti tengkuk kemudian punggung yang menyentuh matras dilanjutkan dengan gerakan guling ke depan.
c)      Sikap akhir
·         Melakukan guling depan sampai 2 atau 3 kali,kemudian kembali ke posisi jongkok,
·         Kedua kaki menapak sempurna, tangan lurus kedepan badan tidak terjatuh ke samping kanan atau ke samping kiri, kemudian berdiri tegak,kembali ke sikap. 
Berdiri dengan Kepala (Headstand)
Headstand adalah posisi keseimbangan yang memanfaatkan kekuatan kedua lengan dan kepala (otot leher) sebagai titik tumpunya. Posisi ini diawali dari posisi jongkok dan menempatkan ujung kepala dan kedua telapak tangan di lantai. Ketika titik tumpu (kepala dan kedua lengan) sudah siap, pelan-pelan titik berat badan dipindahkan ke titik tumpu dan secara perlahan mengangkat kedua kaki yang dibengkokkan ke atas, sehingga panggul dan kedua kaki berada di atas kepala. Kemudian, secara perlahan pula, luruskan kedua kaki hingga terbentuk posisi badan dan kaki lurus membentuk satu garis
Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
Ø  Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tanganmembentuk segitiga sama sisi.
Ø  Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
Ø  Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
                


Berdiri Atas Tangan (Handstand)
Hands stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan ,kedua kaki rapat dan lurus ke atas .suatu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hands stand adalah harus di lakukan di atas landasan atau alas yang keras (misal lantai).karena akan memudahkan dalam bertumpu,jika dibandingkan melakukannya di atas alas yang lunak (misal kasur).

Cara melakukan gerakan handstand yaitu:
Ø  Berdiri tegak kaki diceraikan ke muka dan belakang.
Ø  Bungkukkan badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan, pantat diangkat setinggi-tinginya, tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.
Ø  Ayunkan tungkai belakang ke atas diikuti tungkai yang lain.
Ø  Kedua tungkai rapat clan lurus, membentuk satu garis dengan badan dan lengan.
Ø  Pertahankan keseimbangan.

MERODA
       Sikap permulaan Bagi yang baru belajar, berdiri menyampingi arah gerakan, kedua kaki dibuka lebar, kedua lengan lurus ke atas di samping kepala serong ke samping dan telapak tangan menghadap ke atas
Cara melakukan gerakan handstand yaitu:
·         Awali dengan sikap siap melakukan dengan mengakat salah satu tangan
·         Bertumpu tangan, mencoba melewatkan kedua kaki secara bergantian
·         Seperti di atas, benda yang dilewati harus lebih tinggi.
·         kemudian turunkan kaki satu persatu dengan kaki terbuka lebar
·         dan akhir dengan sikap  sempuran dengan kedua tanggan di angakat.

ROUND OFF
Bagi yang baru belajar, berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan.
Cara melakukan gerakan round off
a.  Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.
b  Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping kiri.
c.  Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu, lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi handstand.
d.  Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
e.  Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.
 
Loncat Kangkang
Loncat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat dengan cara bertumpu pada alat tersebut. Dalam latihan gerakan ini dapat dapat dilakukan pada peti lompat atau pada teman yang membungkuk.

Cara melakukan loncat kangkang:
Ø  Awalan lari cepat badan condong ke depan.
Ø  Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya disertai ayunan dari belakang bawah ke depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.
Ø  Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.
Ø  Badan melayang di atas kuda-kuda sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan (dibuka lebar) pandangan ke depan.
Ø  Mendarat dengan ujung kaki mengeper lengan direntangkan ke atas.

Lompat Jongkok
Teknik gerakannya sama dengan lompat kangkang menggunakan kuda-kuda, tetapi karena peti lompat lebih panjang maka memerlukan awalan yang lebih panjang dan tolakan yang lebih kuat lagi.

Cara melakukan lompat jongkok:
Ø  Awalan lari cepat badan condong ke depan.
Ø  Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya, badan condong ke depan dan kedua tangan diayun ke depan dengan sasaran tumpuan tangan pada ujung akhir bagian peti lompat.
Ø  Saat melayang badan lurus kaki rapat, kemudian dengan tangan lurus menumpu pada peti lompat.
Ø  Kedua tangan menolak kuat pada peti lompat dan dibuka selebar bahu, kemudian kedua kaki ditekuk di dekatkan pada dada dan masuk di antara kedua lengan.
Ø  Luruskan badan dan kedua kaki rapat,sesaat sebelum mendarat, pandangan tetap ke depan.
Ø  Mendarat lunak, pertahankan keseimbangan.

 KAYANG
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.